Bismillahirrahmanirrahim
2014. Aku masih ingat dengan sangat jelas, bagaimana kalian
menghilangkan senyum ini dan mengubahnya dengan tangis dalam sekejap.
Membuatku merasa buruk.
Membuatku merasa kesepian.
Membuatku terlihat sangat menyedihkan.
Terlalu banyak menutup luka dan sengaja unjuk bahagia,
ternyata melelahkan.
Hingga kini, aku masih menyimpan kecewa atas perlakuan
kalian. Ya. Hingga kini. Meski mungkin kalian sudah lupa pernah memperlakukanku
seperti apa.
Memangnya seperti apa?
ada sebuah quote mengatakan "hari kemarin telah selamanya pergi.manfaatkan sebaik-baiknya hari ini dan esok jika kau ingin menebus waktu yang hilang" Napoleon Hill. masa dimana rasa sakit itu kamu rasakan sudah berlalu, ya mungkin ada luka yang membekas "jika kita terluka, jilati luka itu dan bangkitlah. jika kita telah melakukan yang terbaik untuk menyembuhkan luka, maka saatnya sudah tiba untuk melanjutkan hidup" Richard Branson. anggaplah luka itu sebagai sebuah penghargaan. "ketika seseorang menyakitimu lagi dan lagi, anggap saja sebuah amplas yang menggosok anda. pada akhirnya anda aka bersih dan mengkilap dan ia akan halus tak berguna".Dedy Corbuzier.
BalasHapusjangan sengaja untuk bahagia karena pada akhirnya kebahagian itu tak akan bisa membuatmu merasa lebih baik, buatlah kebahagianmu sendiri kamu tak perlu alasan untuk bahagia, karena satu satunya alasan untukmu bahagia adalah sang kuasa. yang terpenting adalah melakukan sesuatu yang baik semampu kita tak perlu hiraukan bagaimana orang lain memperlakukanmu, kesabaran keteguhan hati dan keringat menghasilkan kombinasi tak terkalahkan bagi kesuksesan dan guru adalah belajar dari masa lalu kemudian menyimpulkan hal-hal baru.
Hai Tuankakipanjang, entah kenapa saya merasa bahwa kamu bergitu cerdas. Terima kasih karena komen yang kamu berikan telah memberikan saya banyak pengetahuan baru, khususnya quote motivasi baru sih. Hehe. :D
HapusTerkadang kita perlu tersandung untuk bangkit. Perlu merasa sakit untuk memahami hakikat memaafkan sebenarnya.
BalasHapus