Bismillahirrahmanirrahim
Tidak terlihat. Ini yang sedang kurasakan saat ini. Ya.
Walau pun pada kenyataannya aku adalah manusia, dan manusia pasti berwujud juga
terlihat. Tapi... ini bukan perasaan tidak terlihat semacam itu. Ini berkaitan
dengan perasaan. Emosi. Banyak yang tidak benar dalam diriku. Aku tahu itu.
Tapi entah kenapa, setiap kali aku mencoba untuk memperbaiki sesuatu, sesuatu
itu malah sengaja menghancurkan upayaku.
Wajar. Wajar saja.
Ini hidup. Banyak rintangan. Penuh cobaan.
Ketika kau mencoba untuk bangkit, tiba-tiba kau tersandung
lagi. Tersandung karena diri sendiri. Atau... tersandung karena merasa sendiri?
Tolong jawab aku, Tuhan.
berbicara tentang manusia tak lepas dari kata rumit, ya mahkluk ciptaan allah yang satu ini memang sangat rumit tidak hanya rumit namun juga beragam mulai dari yang pandai,cerdas,kuat,lincah,sampai pada yang lemah tak berdaya. dalam setiap manusia terdapat jiwa dan raga, tentu raga adalah hal yang nampak dan dapat disentuh, tentu pula raga besar kemungkinan bisa diperbaiki ketika rusak atau tak berfungsi dengan baik, namun berbicara jiwa, ini sudah masuk kedalam dunia yang sangat kompleks serta rumit, bagaimana tidak? coba kita tengok ketika seseorang merasa sakit di raganya ia bisa pergi ke rumah sakit, namun bila yang sakit adalah jiwa/batinnya?? siapa yang bisa mengerti,memahami,merasakan atau bahkan menyembuhkan? jawabanya hanya 2, diri sendiri dan sang pencipta.
BalasHapusdalam masalah kamu ini pastinya ada di jiwa/batin, emosi hanyalah salah satu komponen yang membentuk ruang lingkup jiwa seperti halnya kepekaan, logika, perasaan dll. mereka memang yang mendorong raga untuk bertindak namun ketahuilah ada satu tingkat diatas mereka yang letaknya di antara hati dan otak, yaitu "management control" dititik inilah antara manusia dan penciptanya bisa dihubungkan, kenapa? semakin baik management control setiap individu pastilah hubungannya dengan penciptanya lebih kuat bisa dibilang mereka lebih beriman dan bertakwa karena mereka bisa mengatur semua komponen dalam dirinya.
kemudian setiap kali kamu mencoba memperbaiki hal yang salah dalam dirimu mereka malah balik melawan, menurut saya itu bukanlah sebuah kudeta mungkin mereka hanya tahu bahwa kamu kurang tepat memperbaikinya atau cara memperbaikinya sedikit keliru kenapa bisa? mungkin ya karena antara emosi dan logika kamu tidak berjalan sesuai yang seharusnya,
JADI, masalah yang kamu hadapi saat ini adalah "KONTROL DIRI" sepertinya kamu kurang bisa mengontrol diri bisa dari faktor internal seperti kurang pede atau eksternal seperti lingkungan, sebelum membenahi komponen yang eror, mulailah dengan belajar menahan menahan apapun itu, mulailah dengan mengatur pernafasan untuk lebih menenangkan pikiran sehingga batin ikut tenang, setelah kamu bisa mengontrol itu kemudian cobalah untuk mengatur keseimbangan antara logika dan emosi, contohnya misalkan kamu dihadapkan sebuah masalah cobalah untuk menekan emosi sehingga logika lebih menonjol, kemudian jika kamu dihadapkan dengan situasi yang berkaitan dengan emosi lakukan sebaliknya. intinya seimbangkan sesuai porsi kebutuhan. setelah tahapan ini selesai kamu akan mulai tau harus bertindak apa ketika ada sebuah komponen yang eror, dengan begitu tingkat kesabaran kamu akan meningkat.
"orang yang mampu mengalahkan dirinya sendiri, pasti mampu mengalahkan musuhnya" jadi yang harus kamu lakukan adalah "AMBIL ALIH KENDALI" dari dirimu sendiri sebelum kamu keluar menghadapi rintangan yang ada.
memang diluar sana banyak sekali cobaan halangan yang ada, tapi itu semua tidaklah berarti ketika kamu bisa melampaui batasanmu.
kesendirian tidak berarti sebuah kelemahan, terkadang yang beramai atau berpasangan tidak berjalan sesuai harapan, karena terdapat berbagai kelemahan di setiap individunya, maka dari itu sebelum berfikir lebih jauh tentang kesendirian dsb, lampaui batasan dirimu dulu.
"believe in yourself and do not ever fear" :)
maap ngocehnya panjang wkwk
I luv u what ever u say
BalasHapusAku doakan yg terbaik untuk kamu
BalasHapusAda pembelajaran disetiap proses perubahan
BalasHapusmanusia senantiasa dianjurkan untuk "jalan yang lurus" tapi kebanyakan dari manusia itu sendiri tidak tahu dimana jalan yang harus ia tempuh, karena terlalu banyaknya cabang ranting jalan di dunia ini. maka dari tidak tahu itu manusia meminta kepada Alloh agar debiritahukan dimana jalan yang harus manusia tempuh. surah Al fatikha ayat 6 (Tunjukilah kami jalan yang lurus)
BalasHapustapi ketika manuaia di berikan pemahaman oleh sang khalik "disinilah jalan yang harus kamu tempuh agar kamu bisa slamat dunia dan di akhirat"
tetapi karena banyaknya cabang ranting jalan dan disetiap cabang ranting diberikan godaan tempat yang indah dan deberikan kenikmatan sesaat. maka banyak manusia dengan rasa penasaranya jadi ingin menjoba lewat jalan tersebut.
ketika sudah terlanjur memasuki tempat yg indah dan diberikan kenikmatan sesaat, manusia jadi lupa dimana tempat yang seharusnya ia tujukan..
."inama a'malubinniat"
segala sesuatu tergantung seberapa besar niat manusia..
.ketika manusia sudah berniat menempuh jalan yg telah Alloh tentukan, maka dari itu jangan pernah untuk menengok kesamping apalagi kebelakang..
"jadikan masalalu sebuah pengalaman
"jadikan sekarang sebuah tantangan
"dan jadikan masa depan sebagai harapan.
.ingat sob
cobaan baik datangnya dari Alloh
cobaan buruk datang karna kesalahan manusia itu sendiri..
#semoga bermanfaat#
hai, gimana kabarnya? semoga baik-baik selalu ya dan semoga nggak merasa sendiri lagi. aku yakin banyak orang di sekitarmu yang peduli dan menyayangi dengan setulus hati. banyakin bersyukurnya ya. kalau lagi ada masalah, jangan malu buat cerita, ya cerita, ke orang-orang yang menurutmu bisa dipercaya, atau kalaupun belum ada, tenang masih ada Tuhan yang selalu siap mendengarkan cerita-ceritamu. tolong jangan menyerah ya, tetap semangat. kalaupun lagi nggak semangat, jangan lupa buat rehat. see you & semoga sehat selalu...
BalasHapus