Selasa, 09 Februari 2016

Stay Strong


Bismillahirrahmanirrahim

Mereka bilang, ‘stay strong’. Mereka bilang, ‘tetaplah kuat’. Ya. Mereka bilang hal seperti itu setiap kali kau mengalami hal yang buruk. Efektif kah?


12 komentar

  1. Harus strong dong de. Mampir balik ya www.oase.ga

    BalasHapus
  2. itu karena mereka tidak ingin kamu larut dalam kesedihan, mereka ingin kamu menjadi seorang yang selalu bahagia nan ceria, bersyukurlah karena setidaknya masih ada orang-orang yang peduli dan menyayangimu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada yang mengatakan itu untuk benar-benar menguatkan. Tapi juga tak sedikit yang mengatakan hal itu hanya untuk sekedar basa-basi belaka. Nyatanya, ketika kau benar-benar mengalami hal yang buruk, sebagian dari mereka menghilang.

      Yep Suhu Master Mbah Surya Adhi Kuncoro, setidaknya aku harus bersyukur masih ada yang peduli dan sayang padaku.

      Kamu termasuk yang mana? Penonton? xP

      Hapus
    2. mungkin aku masuk sebagai seorang pendatang yang masih mencoba untuk memahami dalam diam :)
      duh kok malah suhu? :3

      Hapus
  3. Setidaknya yg memberikan kata-kata itu sebagai pemicu agar orang yg mereka lihat sedang dalam kondisi tersandung bahkan terjatuh untuk bangkit. Kata-kata itu sebagai rasa empati mereka sebagaimana Tuhan menciptakan manusia sebagai Makhluk yg diciptakan dengan akal dan rasa.
    Efektif atau tidaknya semua bergantung bisakah rasa yg dimiliki mereka yg terjatuh merasakan rasa itu sebagai sebuah pemicu untuk bangkit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow. Super sekali. Terima kasih pendapatnya. Dan terima kasih sudah mampir. :D

      Hapus
  4. dalam beberapa kasus seperti ini mungkin akan menjadi efektif dari sudut pandang penerima, karena memang yang dibutuhkan orang tsb cukup sebuah simpati. namun beberapa orang yang lain menganggap empati lebih utama dibanding hanya sekedar simpati, nah mungkin orang yang kamu bilang "menyemangati" lalu pergi, dia mengira cukup dengan kata penyemangat sudah ikut berkontribusi menyetabilkan emosi seseorang. jadi kesimpulanya pertanyaan kamu tentang efektif tidaknya kata tsb adalah tergantung kasus dan si penerima kata bisa efekif bisa tidak. kalau saya pribadi mungkin saya akan lebih banyak ber empati, dengan memeluknya mungkin, menemaninya, mengembalikan senyumanya, menurut saya itu lebih penting. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sangat sependapat dengan komentar kamu. Sayangnya, saya tidak tahu siapa kamu. Siapapun kamu, terima kasih atas waktu yang telah diluangkan untuk menuangkan komentar cerdas kamu di sini. :)

      Hapus
    2. kamu tidak perlu tau siapa aku, suatu saat nanti kamu akan tau dengan sendirinya. panggil saja si tuankakipanjang :)

      Hapus

© Rizka D. Widy
Maira Gall